
Pengertian Merkantilisme
Merkantilisme adalah sebuah paham ekonomi yang berkembang pada abad ke-16 hingga ke-18 di Eropa. Paham ini mengajarkan bahwa kekayaan suatu negara dapat diukur dari seberapa banyak emas dan perak yang dimilikinya. Konsep ini kemudian diterapkan oleh banyak negara Eropa pada masa itu, termasuk Inggris, Prancis, dan Spanyol.

Emas sebagai Simbol Kekayaan dan Kekuatan
Dalam konsep merkantilisme, emas dijadikan sebagai simbol kekayaan dan kekuatan suatu negara. Sebagai negara yang kaya akan emas, maka negara tersebut dianggap sebagai negara yang kuat dan berpengaruh di dunia internasional.
Untuk itu, banyak negara Eropa pada masa itu melakukan berbagai upaya untuk memperoleh sebanyak-banyaknya emas. Salah satunya adalah dengan melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah baru yang kaya akan sumber daya alam, seperti Amerika dan Asia.
Peran Emas dalam Perdagangan Internasional
Dalam konsep merkantilisme, emas juga dijadikan sebagai alat tukar yang penting dalam perdagangan internasional. Negara yang memiliki banyak emas dapat memperoleh barang-barang dari negara lain dengan harga yang lebih murah, karena mereka dapat membayar dengan emas yang nilainya diakui secara internasional.

Oleh karena itu, banyak negara pada masa itu berlomba-lomba untuk memperoleh sebanyak-banyaknya emas agar dapat memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional.
Dampak Merkantilisme terhadap Ekonomi Dunia
Meskipun konsep merkantilisme pada awalnya dianggap berhasil dalam meningkatkan kekayaan dan kekuatan suatu negara, namun pada akhirnya konsep ini juga memiliki dampak yang negatif terhadap ekonomi dunia.

Hal ini kemudian mengakibatkan terjadinya perang dagang antara negara-negara yang saling bersaing untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih besar.
Kesimpulan
Dalam konsep merkantilisme, emas dijadikan sebagai simbol kekayaan dan kekuatan suatu negara. Konsep ini kemudian diterapkan oleh banyak negara Eropa pada masa itu, termasuk Inggris, Prancis, dan Spanyol. Meskipun pada awalnya dianggap berhasil dalam meningkatkan kekayaan dan kekuatan suatu negara, namun pada akhirnya konsep ini juga memiliki dampak yang negatif terhadap ekonomi dunia.